Sabtu, 21 Januari 2012

PENSIL DAN KEHIDUPAN

         Pada suasana sore yang teduh, seorang nenek tampak berkutat asyik dengan kegiatannya di halaman belakang sebuah rumah. ia tampak sedang sedang menuliskan sesuatu pada sebuah kertas. Kala itu si cucu datang menghampiri dan bertanya, "Nenek sedang menulis apa nek, sepertinya asyik sekali. Pensil baru ya Nek?"
        Sambil tersenyum sabar, si Nenek menjawab. " Nenek sedang menulis tentang Kamu, cucu nenek yang cantik dan pintar," ucapnya penuh sayang. "Tetapi, sebenarnya ada yang lebih penting lo dari tulisan ini, yaitu pensil yang nenek pakai untuk menulisnya."
        Si cucu sejenak merasa kebingungan mendenganr penuturan nenek. Ia p[un dengan seksama mengamati sesaat pensil yang ada di tangan nenek. Tak lama, si cucu berkata, "Selain pensilnya masih baru, rasanya tidak ada yang istimewa dari pensil nenek. memang apa hebatnya pensil nenek dibandingkan dengan pensil yanglain?"
       "Benar cucuku. Pensil nenek sama saja dengan pensil yang lain. Maksud nenek, sebatang pensil bukan hanya dinilai dari bentuk fisiknya, warna, atau panjang pendeknya, tetapi sebatang pensil sebenarnya mempunyai 5 kualitas yang bisa menjadi pedoman saat kita menjalani kehidupan ini," jelas nenek sembari megelus lembut rambut cucu kesayangannya.
      "Memangnya selain untuk menulis, kualitas apalagi yang dipunyai oleh sebatang pensil Nek?" tanya si cucu penasaran.
"Dengarkan baik-baik ya..."ungkap nenek.
"Kualitas pertama yang perlu diperhatikan  yaitu bahwa pensil dapat menjadi pengingat kita kalau kita bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Yakni mengingat bahwa seperti sebauh pensil ketika menulis, kita tidak boleh lupa bahwa ada tangan yang selalu membimbing langkah kita dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan ajaran-ajaran-Nya."

"Kualitas kedua, kamu bisa memperhatikan, bahwa saat proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhanri dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil kita. Rautan itu seakan membuat si pensil menderita. Tetapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kehidupan manusia. Kita harus berani menerima penderitaan dan kesusuahan, termasuk berbagai ujian dan tantangan, karena itu semua yang akan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik dan berkualitas."

"Kualitas ketiga yang perlu kamu camkan adalah bahwa pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mneggunakan penghapus sebagai upaya memperbaiki kesalahan. Olah karena itu, memerbaiki kesalahan dalam hidup ini bukanlah hal yang jelek atau buruk. Itu bahkan membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar. Hal ini sekaligus mengingatkan bahwa kita tak pernah luput dari berbagi jenis kesalahan."

" Kualitas keempat yakni tentang bagian yang laing penting dari sebuah pensil. Jika kamu perhatikan, bagian yang paling bermanfaat bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalamnya. Begitu pula dengan kita. Karenanya, kita harus selalu memupuk hal-hal yang baik yang ada dalam diri kita dengan terus meningkatkan kualitas dalam diri. Karena itu, kita perlu terus memupuk kekayaan mental dalam setiap tindakan kita."

"Kualitas kelima  adalah bahwa harus kita sadari jika sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. seperti juga manusia, kita harus selalu sadar dan waspada karena apapun yang kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan dan goresan. Maka berhati-hatilah dalam berpikir, bertindak. Sehingga, goresan jita tinggalkan akan menjasi guratan yang memberi mamfaat bagi diri dan orang lain."
Mendengar ucapan itu, si cucu pun berterimakasih pada nenek. "Akan saya ingat terus ucapan Nenek ini. Semoga, saya juga bisa menjadi 'pensil' yang berkualitas Nek.."

LUARBIASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar