1.Apa yang dapat anda jelaskan sehungan dengan a function group. Lalu beri penjelasan berkaitan dengan situasi grup anda dalam menyelesaikan tugas observasi.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dina selaku pengampuh mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Saya akan mencoba menjelaskan sehubungan dengan pertanyaan di atas. Bahwa dalam sebuah group atau tim pasti memiliki tujuan dan untuk mencapai tujuan itu harus dikerjakan secara bersama-sama dengan menyatukan pemikiran . Tentunya dalam group itu memiliki peran masing-masing yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki individu dalam kelompok. Apabila dalam kelompok terjadi pembagian tugas atau peran yang jelas pastinya individu dalam kelompok tidak akan merasa kebingungan untuk melakukan tugas dalam mencapai tujuan kelompok. Di dalam kelompok tentunya sangat penting untuk memperhatikan perbedaan dari masing-masing individu. Apabila perbedaan dalam kelompok itu dapat dimanfaatkan maka kesuksesan dalam mencapai tujuan kelompok akan tercapai dengan maksimal. Seperti dijelaskan tadi bahwa kelompok itu berfungsi untuk memaksimalkan tujuan atau tugas dengan menyatukan pemikiran dan saling kerjasama untuk memperoleh hasil yang maksimal. Berkaitan dengan keadaan atau situasi dalam kelompok saya (Kelompok 4), ketika kami dihadapkan pada subuah tugas, kami melakukan pembagian tugas dam kemudian tugas yang dibagi akan disatukan dan mendiskusikan untuk kesempurnaan tugas. Misalnya dalam praktek Bimbingan dan Konseling, pertama kami membuat guideline wawancara secara bersama-sama, setelah guideline dibuat untuk prakteknya kami membagi peran lagi, dimana perannya ada sebagai Konselor, Konselee, Observer dan Dokumentasi. Dalam kelompok, kami selalu mendiskusikan tentang isu-isu dalam bimbingan dan konseling secara bersama-sama, saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok agar selesai tepat pada waktunya sesuai dengan yang diharapkan. Kira-kira seperti itulah kondisi kelompok 4, dimana dengan adanya kelompok dalam pengerjaan tugas sangat memudahkan baik itu dalam mencapai tujuan atau pun memaksimalkan pengerjaan tugas dimana dalam kelompok terdapat individu-individu yang memiliki kompetensi berbeda-beda sehingga banyak pilihan yang akan memperkaya isi dari tugas yang dibuat. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran ataupun pengalaman yang berharga dan berguna untuk kita nantinya. Terimakasih.
2. Lalu sekarang uraikan dengan detail ; saat diskusi dosen dengan kelompok anda, teori konseling manakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan prosesnya? Berikan alasannya juga.
Terimakasih. Saya akan mencoba menjelaskan sehubungan dengan pertanyaan ini. pada saat diskusi antara dosen dengan kelompok menurut pendapat saya bahwa proses konseling ini menggunakan pendekatan Client Centred, dimana konseling dengan pendekatan Client Centred adalah menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, kepribadian, dan hakekat kecemasan. Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam memecahkan masalah dan memilih perliku yang dianggap pantas bagi dirinya. Misalnya pada saat diskusi dengan dosen, bahwa dosen (sebagai konselor dalam situasi ini) bertanya kepada klien (kelonpok) seperti " bagaimana menurut Anda tentang nilai yang diperoleh kelompok?". Kemudian Klien akan menjawab dengan tujuan untuk menyadari bagaimana proses yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang diperoleh saat itu. Jawaban dari klien juga bertujuan agar klien menyadari bahwa Klien juga bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukan. Pada intinya, konseling dengan pendekatan Client Centred memiliki tujuan yaitu keterbukaan pada pengalaman, keprcayaan pada diri sendiri, dan sebagai tempat evaluasi internal. Hasil yang mungkin diperoleh dari proses konseling ini adalah klien mencapai penerimaan diri dan menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang penuh. Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan berguna untuk kita semua. Terimakasih.
3. Sekarang, anggaplah diri anda seorang konselor pendidikan tinggi. Lepaskan atribut anda sebagai anggota kelompok. Apakah yang anda lakukan pada kelompok anda? (gunakan minimal 2 pembahasan teori).
Terimakasih. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini. Pertama saya akan menjelaskan permasalahan dalam kelompok, dimana dalam pengerjaan tugas, kelompok kurang maksimal dalam mengerjakan tugas tersebut, misalnya dalam mengerjakan tugas laporan observasi, kekurang lengkapan isi laporan adalah masalahnya, kenapa? karena penggunaan waktu yang tidak maksimal digunakan oleh kelompok. dalam situasi ini jika saya adalah KOnselor, maka pendekatan yang saya lakukan adalah: Pertama, dengan pendekatan Client Centred yaitu dengan tujuan membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaan yang lebih besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya. Dengan pendekatan ini klien akan sadar akan kemampuannya dan kekurangan yang ia miliki. Kedua,saya akan menggunakan pendekatan Trait Factor, kenapa? Karena di awal klien sudah menyadari apa yang akan ia lakukan, kemudian di langkah kedua ini konselor akan lebih banyak mengambil alih proses konseling. Dimana Pendekatan trait factor pemecahan masalah ada pada konselor. Pada prinsipnya manusia tidak dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan kemampuan-kemampuannya tersebut secara penuh tanpa bantuan orang lain. Itulah langkah-langkah yang mungkin saya ambil, jika saya adalah seorang konselor pada situasi ini, yaitu dengan menggunakan Pendekatan Client Centred, kemudian dilanjutkan dengan Pendekatan Trait Factor. Mungkin itu saja, mudah-mudahan bermamfat buat kita. Saya ucapkan Terimakasih.
1.Apa yang dapat anda jelaskan sehungan dengan a function group. Lalu beri penjelasan berkaitan dengan situasi grup anda dalam menyelesaikan tugas observasi.
BalasHapusSebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dina selaku pengampuh mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
HapusSaya akan mencoba menjelaskan sehubungan dengan pertanyaan di atas. Bahwa dalam sebuah group atau tim pasti memiliki tujuan dan untuk mencapai tujuan itu harus dikerjakan secara bersama-sama dengan menyatukan pemikiran . Tentunya dalam group itu memiliki peran masing-masing yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki individu dalam kelompok. Apabila dalam kelompok terjadi pembagian tugas atau peran yang jelas pastinya individu dalam kelompok tidak akan merasa kebingungan untuk melakukan tugas dalam mencapai tujuan kelompok. Di dalam kelompok tentunya sangat penting untuk memperhatikan perbedaan dari masing-masing individu. Apabila perbedaan dalam kelompok itu dapat dimanfaatkan maka kesuksesan dalam mencapai tujuan kelompok akan tercapai dengan maksimal. Seperti dijelaskan tadi bahwa kelompok itu berfungsi untuk memaksimalkan tujuan atau tugas dengan menyatukan pemikiran dan saling kerjasama untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Berkaitan dengan keadaan atau situasi dalam kelompok saya (Kelompok 4), ketika kami dihadapkan pada subuah tugas, kami melakukan pembagian tugas dam kemudian tugas yang dibagi akan disatukan dan mendiskusikan untuk kesempurnaan tugas. Misalnya dalam praktek Bimbingan dan Konseling, pertama kami membuat guideline wawancara secara bersama-sama, setelah guideline dibuat untuk prakteknya kami membagi peran lagi, dimana perannya ada sebagai Konselor, Konselee, Observer dan Dokumentasi.
Dalam kelompok, kami selalu mendiskusikan tentang isu-isu dalam bimbingan dan konseling secara bersama-sama, saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok agar selesai tepat pada waktunya sesuai dengan yang diharapkan. Kira-kira seperti itulah kondisi kelompok 4, dimana dengan adanya kelompok dalam pengerjaan tugas sangat memudahkan baik itu dalam mencapai tujuan atau pun memaksimalkan pengerjaan tugas dimana dalam kelompok terdapat individu-individu yang memiliki kompetensi berbeda-beda sehingga banyak pilihan yang akan memperkaya isi dari tugas yang dibuat. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran ataupun pengalaman yang berharga dan berguna untuk kita nantinya. Terimakasih.
2. Lalu sekarang uraikan dengan detail ; saat diskusi dosen dengan kelompok anda, teori konseling manakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan prosesnya? Berikan alasannya juga.
BalasHapusTerimakasih. Saya akan mencoba menjelaskan sehubungan dengan pertanyaan ini. pada saat diskusi antara dosen dengan kelompok menurut pendapat saya bahwa proses konseling ini menggunakan pendekatan Client Centred, dimana konseling dengan pendekatan Client Centred adalah menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, kepribadian, dan hakekat kecemasan. Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam memecahkan masalah dan memilih perliku yang dianggap pantas bagi dirinya. Misalnya pada saat diskusi dengan dosen, bahwa dosen (sebagai konselor dalam situasi ini) bertanya kepada klien (kelonpok) seperti " bagaimana menurut Anda tentang nilai yang diperoleh kelompok?". Kemudian Klien akan menjawab dengan tujuan untuk menyadari bagaimana proses yang dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang diperoleh saat itu. Jawaban dari klien juga bertujuan agar klien menyadari bahwa Klien juga bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukan. Pada intinya, konseling dengan pendekatan Client Centred memiliki tujuan yaitu keterbukaan pada pengalaman, keprcayaan pada diri sendiri, dan sebagai tempat evaluasi internal. Hasil yang mungkin diperoleh dari proses konseling ini adalah klien mencapai penerimaan diri dan menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang penuh. Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan berguna untuk kita semua. Terimakasih.
Hapus3. Sekarang, anggaplah diri anda seorang konselor pendidikan tinggi. Lepaskan atribut anda sebagai anggota kelompok. Apakah yang anda lakukan pada kelompok anda? (gunakan minimal 2 pembahasan teori).
BalasHapusTerimakasih. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini. Pertama saya akan menjelaskan permasalahan dalam kelompok, dimana dalam pengerjaan tugas, kelompok kurang maksimal dalam mengerjakan tugas tersebut, misalnya dalam mengerjakan tugas laporan observasi, kekurang lengkapan isi laporan adalah masalahnya, kenapa? karena penggunaan waktu yang tidak maksimal digunakan oleh kelompok.
Hapusdalam situasi ini jika saya adalah KOnselor, maka pendekatan yang saya lakukan adalah:
Pertama, dengan pendekatan Client Centred yaitu dengan tujuan membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaan yang lebih besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya. Dengan pendekatan ini klien akan sadar akan kemampuannya dan kekurangan yang ia miliki.
Kedua,saya akan menggunakan pendekatan Trait Factor, kenapa? Karena di awal klien sudah menyadari apa yang akan ia lakukan, kemudian di langkah kedua ini konselor akan lebih banyak mengambil alih proses konseling. Dimana Pendekatan trait factor pemecahan masalah ada pada konselor. Pada prinsipnya manusia tidak dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan kemampuan-kemampuannya tersebut secara penuh tanpa bantuan orang lain.
Itulah langkah-langkah yang mungkin saya ambil, jika saya adalah seorang konselor pada situasi ini, yaitu dengan menggunakan Pendekatan Client Centred, kemudian dilanjutkan dengan Pendekatan Trait Factor.
Mungkin itu saja, mudah-mudahan bermamfat buat kita. Saya ucapkan Terimakasih.
Nilai 75
BalasHapus